.breadcrumbs{padding:0 5px 5px 0;margin:0 0 5px;font-size:11px;border-bottom:1px dotted #ccc;font-weight:normal}
Latest Movie :
Recent Movies

makalah sumber sejarah



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.      

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "SUMBER SEJARAH ".           

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis  yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.    

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.      


                                                                               Lhokseumawe, 18 Agustus  2013         

                                                                                           Penyusun






BAB I
1.Pendahuluan
Peristiwa sejarah hanya dapat direkonstruksi apabila didukung oleh fakta-fakta yang mencukupi. Dengan kata lain, fakta memiliki posisi sentral karena menjadi landasan bagi kerja sejarawan. Tanpa fakta sejarawan tidak dapat melakukan sesuatupun.
Berpijak pada posisi penting dari fakta, maka pengumpulan sumber merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian sejarah. Apabila seorang sejarawan mengalami kegagalan dalam mengumpulkan sumber tentang topik yang diteliti, maka otomatis penelitian tersebut akan terhenti.
Pada ilmu sejarah, sumber dibedakan menjadi primer, sekunder dan tersier. Sumber primer adalah informasi yang disampaikan oleh pihak yang terdekat dengan peristiwa yang dikaji. Apabila tokoh-tokoh yang menjadi pelaku dalam peristiwa dijadikan sumber, misalnya melalui wawancara, maka tokoh tersebut ditempatkan sebagai sumber primer. Hasil investigasi polisi, berita surat kabar dan laporan pemerintah juga dapat dikelompokkan sebagai sumber primer.
Sumber informasi dikelompokkan sebagai sekunder apabila diperoleh melalui perantara yang tidak terkait langsung dengan peristiwa sejarah. Contoh yang paling mudah tentang sumber sekunder adalah informasi yang disampaikan oleh sejarawan, baik melalui buku, paper, maupun artikel surat kabar. Sumber tersier dan kategori selanjutnya adalah informasi yang disampaikan oleh pihak ketiga atau lebih.
.Dilihat dari wujudnya, sumber sejarah adalah sangat beragam, seperti artifak, laporan, berita, informasi lisan dan cerita rakyat. Oleh karena wujudnya yang beragam, maka cara untuk memperolehnyapun harus menggunakan berbagai jalan. Sebagai contoh untuk mengumpulkan sumber yang berupa artifak diperlukan ekskavasi atau penggalian, untuk sumber-sumber tertulis dikumpulkan melalui studi arsip dan pustaka, sedang untuk pengumpulan sumber-sumber lisan dilakukan dengan wawancara dan penyebaran questioner.


2. Tujuan
§  Agar kita mengetahui apa yang di maksud dengan sumber sejarah
§  Agar kita memahami fakta-fakta sejarah

















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Sejarah

Sumber sejarah adalah bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau .
 Menurut Beberapa Para Ahli: Moh Ali Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman Purba sampai  Zidi Gozalba atau sekarang.
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.
Macam-Macam Sumber
• Sumber Tertulis
• Sumber Lisan

Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh dari Sumber Tertulis melalui peninggalan-peninggalan tertulis, catatan peristiwa yang  misalnya prasasti, dokumen, naskah, piagam, yang terjadi di masa lampau babad,  Sumber tertulis berupa surat kabar, tambo (catatan tahunan dari Cina) dibedakan menjadi dua, yaitu sumber primer (dokumen) dan sumber sekunder (buku  Dilihat dari segi bentuknya, sumber perpustakaan). tertulis dapat berbentuk tulisan yang tercetak dan tulisan yang masih ditulis tangan atau manuskrip.
 Sumber Lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara metode  Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber sejarah lisan. tertulis belum memadai. Sumber lisan memiliki keterbatasan-keterbatasan dibanding dengan  Cara yang dilakukanžsumber tertulis atau artefak. untuk memperoleh sumber lisan, yaitu dengan melakukan wawancara.
. Kelebihan dari penelitian sejarah lisan :
a. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan adanya komunikasidari dua arah (antara peneliti dengan tokoh) sehingga jika ada halyang kurang jelas bisa langsung ditanyakan pada nara sumber.
b. Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis (terbuka) karenamemungkinkan sejarawan untuk mencari informasi dari semuagolongan masyarakat (baik rakyat biasa sampai pejabat)
c. Melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuatdalam sumber tertulis atau dokumen.Kekurangan dari Sejarah Lisan
a. Keterbatasan daya ingat seorang pelaku/saksi sejarah terhadapsuatu peristiwa.
b. Memiliki subjektifitas yang tinggi dikarenakan sudut pandangyang berbeda dari masing-masing pelaku dan saksi terhadapsebuah peristiwa. Sehingga mereka akan cenderungmemperberbesar peranannya dan menutupi kekurangannya.
. Sumber Benda
• Sumber benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda-benda kebudayaan• misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah, perhiasan, manik-manik, candi, dan patung.
Sumber Rekaman
• Sumber rekaman dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan sebagainya.
Sumber Lain Sejarah
·         Sumber Primer Bukti primer adalah kesaksian dari seorang saksi yang melihat peristiwa bersejarah dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan menggunakan panca indera lain atau dengan alat mekanis yang hadir pada peristiwa itu (saksi pandangan mata, misalnya kamera, mesin ketik, alat tulis, kertas. bukti primer haruslah sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan.
·          Sumber Sekunder Bukti sekunder adalah kesaksian dari siapa pun yang bukan merupakan saksi pandangan mata, yaitu seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan . misalnya hasil liputan koran dapat menjadi bukti sekunder karena koran tidak hadir langsung pada suatu peristiwa. peliputnya (wartawan) yang hadir pada peristiwa itu terjadi.
. Bukti Sejarah
1. Bukti Tertulis Bukti tertulis mirip dengan sumber tertulis pada sumber sejarah yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. Seperti prasast
2. Bukti Tidak Tertulis Bukti tidak tertulis sudah barang tentu tidak berwujud benda konkret, meskipun demikian mengandung unsur-unsur sejarah. bukti tidak tertulis dapat berupa cerita atau tradisi.


BAB III
D. Fakta sejarah
3.1 Fakta sejarah adalah data sejarah yang telah dikritik (diverifikasi) dan diinterpretasikan (ditapsirkan) oleh sejarawan. Dimana hasilnya kemudian dijadikan dalil, argumentasi atau dasar pemikiran dalam menulis karya sejarah.

Suatu peristiwa sejarah pasti akan meninggalkan bukti yang menunjukkan kebenaran dari suatu peristiwa, bukti tersebut setelah dikritik dan ditafsirkan maka akan menghasilkan fakta sejarah. Sehingga Fakta hanya merupakan sebagian dari kenyataan/kebenran sejarah sehingga fakta sejarah tidak sama dengan kenyataan/kebenaran sejarah. Dari fakta-fakta yang ada akan disusun dan dihubungkan untuk selanjutnya dituliskan dan menghasilkan karya sejarah.

Ada dua macam fakta, yaitu:
  1. Fakta MentalFakta mental merupakan fakta yang diperoleh berhubungan dengan masalah batin, rohani, dan watak manusia sehingga dapat menentukan baik buruknya perjalanan kehidupan manusia, masyarakat atau bangsa.
Fakta mental merupakan penjelasan tentang pemikiran, pandangan, perasaan, sikap tokoh sejarah mengenai suatu peristiwa.
Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau dapat mempengaruhi mental kehidupan masyarakat baik di masa kini maupun di masa depan.

Contoh:
Terjadinya peperangan, memberikan fakta mental mengenai akibat perang yang menyisakan kehidupan yang sangat memprihatinkan. Orang akan ada yang merasa kemana-mana tidak aman.

2.      Fakta Sosial
Fakta Sosial merupakan sebuah hasil dari penafsiran data yang menunjukkan aktivitas hubungan antarmanusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Fakta sosial merupakan suatu bukti yang menunjukkan keadaan sosial tokoh sejarah baik itu pelaku ataupun saksi itu berada, seperti suasana zaman, lingkungan, dan masyarakatnya.
Suatu peristiwa sejarah yang dipengaruhi oleh masalah-masalah sosial yang terjadi dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Masalah sosial yang muncul dan berkembang di masyarakat kerap kali menimbulkan suatu peristiwa.

Contoh:
Peperangan yang terjadi dapat menghancurkan tatanan sosial dalam kehidupan suatu bangsa. Sebelum terjadi perang, kehidupan sosial masyarakat terjalin dengan baik, tetapi setelah peperangan semuanya hancur. Dan hubungan sosial yang pernah hancur akibat perang tersebut mulai dibenahi sehingga dapat memunculkan jalinan hubungan sosial yang lebih erat dari masa sebelumnya.

3.2 Menguji validitas sumber
Pengujian dilakukan untuk memastikan sumber yang dikumpulkan sungguh-sungguh dapat dipercaya dan memiliki kaitan erat dengan topik yang diteliti. Pada ilmu sejarah tahap ini dikenal sebagai heuristik. Pengujian sumber dilakukan dengan:
1. Kritik ektern.
Kritik ektern bertujuan untuk menguji otentisitas atau keaslian sumber. Apabila sumber berupa tulisan tangan di atas kertas, maka pengujian dapat mencocokkan antara tanggal penulisan dengan jenis kertas yang digunakan. Seandainya keduanya cocok dalam arti sejaman, maka langkah berikutnya adalah membandingkan tipe tulisan atau tanda tangan antara laporan satu dengan laporan lain yang ditulis oleh pembuat yang sama.
 2. Kritik intern
Kritik intern bertujuan untuk menguji kredibilitas atau kebenaran informasi yang disampaikan oleh sumber sungguh-sungguh dapat dipercaya. Tahap ini sangat penting, karena mempengaruhi kredibilitas narasi sejarah yang akan dihasilkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk menguji kredibilitas sumber adalah dengan membandingkan dengan sumber-sumber lain yang memberi informasi tentang hal yang sama. Semakin banyak sumber yang memberikan informasi sama, maka informasi tersebut semakin dapat dipercaya kebenarannya.
Selain dengan membandingkan, pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat posisi sumber informasi dalam peristiwa yang dikaji. Apabila posisinya sebagai pelaku, maka informasinya lebih dapat dipercaya dari pada saksi.
         3. Kritik Konstruk Mental

Kritik konstruk mental ditujukan untuk membersihkan sumber dari subyektivitas aktor pembuat sumber yang dapat mengganggu atau menghalangi munculnya kebenaran faktual. Pembersihan biasanya dilakukan dengan mencermati istilah-istilah teknis, idiom, pandangan stereotipikal yang melekat pada status, peran dan keanggotaan sosio-kultural dari pembuat sumber. Misalnya pada sumber sekunder, Sejarah Nasional Indonesia Jilid II tertulis:
Berdasarkan silsilahnya dapat dipastikan, bahwa Kudunga adalah seorang Indonesia asli, yang barangkali untuk pertama kalinya tersentuh oleh pengaruh budaya India. Tetapi sedemikian jauh, Kudunga sendiri masih tetap mempertahankan ciri-ciri keindonesiaannya, dan itu pulalah rupanya yang menyebabkan ia tidak dianggap sebagai pendiri keluarga raja. Dari data yang sedikit itu dapat disimpulkan, bahwa rupanya pengertian keluarga raja pada waktu itu, terbatas kepada keluarga kerajaan yang telah menyerap budaya India di dalam kehidupan sehari-harinya. (Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, ed., 1984: 34)







;


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
§  Sumber sejarah adalah bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau
§  Macam-Macam Sumber
• Sumber Tertulis
• Sumber Lisan
§  Sumber Lain Sejarah
Sumber Primer Bukti primer
§  Bukti Sejarah
1.      Bukti Tertulis
2.      Bukti Tidak Tertulis
§   , Fakta sejarah adalah data sejarah yang telah dikritik (diverifikasi) dan diinterpretasikan (ditapsirkan) oleh sejarawan. Dimana hasilnya kemudian dijadikan dalil, argumentasi atau dasar pemikiran dalam menulis karya sejarah.
§  Ada dua macam fakta, yaitu
1.      Fakta Mental
2.      Fakta Sosial
§  Pengujian sumber dilakukan dengan:
1.      Kritik ektern.
2.      Kritik intern
3.      Kritik Konstruk Mental






 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog lussy Chandra - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger