LAPORAN
PENGAMATAN BIOLOGI
PERBEDAAN
MEDIA SIRAM PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG KEDELAI
Disusun
Oleh :
Meutia
Fadilla
M. Hafiz
Al Qadri
Tasya
Meisheilla Aditya
Kelas XII
IPA
Sekolah
Sukma Bangsa Lhokseumawe
Tahun
Ajaran 2012-2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia terdapat lebih
dari 12.000 jenis kacang-kacangan, diantaranya adalah kacang tanah, kacang hijau,
kacang merah, kapri, koro, dan kedelai.
Kacang Kedelai adalah salah satu tanaman
polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah
dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan
ke Nusantara oleh pendatang dari Cina
sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah
dikenal lama orang penduduk setempat.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai
utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru di budidayakan masyarakat di
luar Asia setelah 1910.
Kacang kedelai
termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung
pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal
seperti air dan mineral, kelembaban suhu serta cahaya, kacang kedelai dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada kacang kedelai adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut,
kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang kedelai.
1.2 Rumusan Masalah
Tanaman
yang sejenis belum tentu sama kualitasnya. Ada yang kualitasnya baik, ada juga yang kualitasnya buruk.
Begitupun dengan perkembangannya. Ada yang berkembang lebih cepat, ada juga yang relatif lambat. Hal tersebut dipengaruhi oleh
perbedaan media yang teraplikasi pada suatu tanaman tersebut. Rumusan masalah
dari karya tulis ini ialah membuktikan apakah perbedaan
media yang berupa air yang digunakan untuk menyiram tanaman berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan
tanaman kacang kedelai. Dan air yang
digunakan adalah air keran, air cucian beras, air gula, dan air sabun.
1.3 Tujuan Penelitian
Penulisan
karya tulis ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca, rekan pelajar, dan bahkan masyarakat Indonesia.
Tujuan-tujuan
tersebut ialah:
1.
Mengetahui pengaruh
perbedaan media siram pada perkembangan dan pertumbuhan tanaman
2. Mengetahui optimal atau tidaknya pemberian air keran, air gula, air beras, dan air sabun bagi pertumbuhan kacang kedelai.
1.4
Manfaat
Penelitian
Dengan
dilakukannya penelitian ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana pengaruh
perbedaan media penyiraman (air keran, air sabun, air gula, air cucian beras)
pada tumbuhan, khususnya pada kacang kedelai. Manfaat dari penelitian ini pun
dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga
sebagai sumber informasi dalam pengembangan pada teknologi pertanian.
Dan tentu saja penilitian
yang kami lakukan ini juga telah menambah wawasan kami sendiri.
1.5
Hipotesis
Tumbuhan kacang kedelai yang diberi perlakuan
dengan air cucian beras akan mengalami pertumbuhan paling optimal dibandingkan
dengan kacang kedelai yang diberi perlakuan dengan jenis air yang lain.
Hal ini dikarenakan, air cucian beras sangat
berguna sebagai penyubur tanaman. Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang
berlimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen, protein
glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi. Selain itu, air
cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang
berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu
pertumbuhan tanaman.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada
suatu organisme. Pertumbuhan memiliki sifat tidak dapat kembali atau irreversible. Sedangkan perkembangan merupakan proses
untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun
berbeda dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan
atau pada waktu yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak
pada faktor
kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan
dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi perubahan
jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi
perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat diamati.
Secara umum,
pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali degan stadium zigot
yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem
yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
2.2
Tumbuhan Kacang Kedelai
2.2.1.
Sejarah Singkat
Kedelai (kadang-kadang ditambah
"kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan
yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi,
tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia
Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara
oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara
kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan
sumber utama protein
nabati dan minyak
nabati
dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika
Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di
luar Asia
setelah 1910.
Kedelai yang
dibudidayakan adalah Glycine max yang merupakan keturunan domestikasi
dari spesies moyang, Glycine soja. Dengan versi ini, G. max juga
dapat disebut sebagai G. soja subsp.
max. Kedelai merupakan
tanaman budidaya daerah Asia
subtropik seperti Cina
dan Jepang.
Sebaran G. soja sendiri lebih luas, hingga ke kawasan Asia tropik.
Beberapa
kultivar kedelai putih dibudidaya di Indonesia, di antaranya adalah 'Ringgit',
'Orba', 'Lokon', 'Davros', dan 'Wilis'. 'Edamame' adalah kultivar kedelai
berbiji besar berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan berasal
dari Jepang. (sumber:
wikipedia)
2.2.2.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub
Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Spesies : Glycine max (L.) Merr.
2.2.3. Manfaat Kacang Kedelai
Dilihat dari harganya, kedelai
merupakan bahan pangan yang murah dan bergizi. Dengan mengkonsumsi tiap hari
dapat membantu mencegah berbagai macam penyakit. Beberapa manfaat yang bisa dipetik dari
kedelai adalah sebagai berikut:
1. Zat Pembangun
Kedelai banyak
mengandung protein yang berfungsi sebagai pembangun tubuh. Selain untuk perkembangan sel- sel otak pada anak –
anak, protein kedelai juga menyehatkan tubuh, meningkatkan stamina, dan
produksi sel tubuh yang baik.
2. Mengurangi Gejala Menopause
Kandungan
kedelai berupa fitoestrogen dan isoflavin dapat membantu memberikan rasa
nyaman saat gejala menopause datang. Menopause terjadi karena kadar estrogen
tubuh berkurang, sehingga menyebabkan kulit kering, emosi tak stabil, dan
depresi. Maka dengan memperbanyak konsumsi protein kedelai membantu kebutuhan
untuk bertahan dari efek gejala menopause.
3. Mencegah Osteoporosis
Peptida hasil
kedelai dicerna dalam tubuh ternyata mengandung banyak kalsium. Dan dengan
bantuan produksi kalsium dari kedelai dapat membantu kita mencegah
osteoporosis. Kedelai dapat membantu anak – anak menambah asupan kalsium selain
dari susu berkalsium.
4. Mencegah Atherosclerosis
Karbohidrat berupa serat kasar yang terdiri
dari zat – zat pembakar lemak dalam tubuh, usus, atau pembuluh darah.
Karbohidrat jenis ini yang terkandung dalam kedelai yang bisa mencegah
Atherosclerosis.
5. Anti Aging
Kandungan isoflavin dalam kedelai ternyata
bersifat anti aging. Senyawa ini akan larut dalam air. Isoflavin sangat baik untuk membantu menangkal radikal bebas
penyebab penuaan dini.
6. Mencegah Kanker
Isoflavin adalah kandungan ajaib dalam
kedelai yang mampu mencegah penyakit seperti : kanker payudara, usus besar,
kanker prostat, paru – paru, kanker perut ataupun rahim.
2.3. Indikator
A. Air Keran
Air keran mengandung pestisida. Air
keran juga bagus digunakan sebagai media siram untuk tanaman. Hal itu juga
karena air keran mengandung mineral yang tinggi. Tetapi air keran yang mengandung kaporit
berlebih justru berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
B. Air Cucian Beras
Air cucian beras merupakan media
alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. Bakteri
tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab
penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman. Air cucian beras memiliki
kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar
85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang
tinggi. Media air cucian beras yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi,
bisa menjadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin pada tumbuhan.
C. Air Gula
Gula terdiri dari 2 jenis, yaitu
monosakarida dan polisakarida. Monosakarida yang terdapat
pada gula akan dapat mempercepat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Namun apabila media tidak steril, justru akan
terjadi kebusukan karena ledakan populasi
mikroorganisme yang akan menginfeksi tanaman kacang kedelai. Gula terlibat dalam kontrol pertumbuhan dan
penuaan tanaman.
D. Air Sabun
Air sabun memiliki tingkat kebasaan yang
tinggi (±8). Sehingga sesuai dengan dasar teori yang ada, bahwa bila tanah bersuasana basa (pH>7.0)
biasanya tanah tersebut memiliki kandungan kalsium yang tinggi, sehingga
terjadi fiksasi terhadap fosfat dan tanaman. Karena tanah yang tingkat
kebasaannya tinggi pasti mengandung kalsium yang sangat tinggi. Dan itu sangat
dibutuhkan oleh tanaman.
2.4. Faktor Eksternal dan Faktor Internal
2.4.1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan
sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut
yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya,
kelembapan, makanan (nutrisi), dan suhu.
1. Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan
untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsure-unsur mineral. Adapun
menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi
2:
-
Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur,
nitrogen, fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
- Mikroelemen yaitu
golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah sedikit. Mikroelemen
ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron dan nikel. Mikro
elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam tumbuhan. Jika
kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan mengalami difisiensi.
Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
2. Air
Tanpa air, tumbuhan tidak dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan
tumbuhan. Air berfungsi antara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi
enzim enzimatik, menjaga kelembapan dan membentuk perkecambahan pada biji.
3.
Suhu
Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu
untuk tumbuh. Suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik dan maksimal disebut dengan suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih
memungkinkan suatu tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu
tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum.
4.
Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara
berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara yang lembab berpengaruh
baik bagi pertumbuhan tumbuhan.
5.
Cahaya
Pada umumnya, cahaya
menghambat pertumbuhan meninggi tanaman karena dapat menguraikan auksin.
Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Adapun tumbuhan
yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek dibandingkan
waktu gelapnya malam). Adapula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamnya
penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya). Mengapa hal itu dapat terjadi? Karena pada
tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya ini dalam
pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman.
2.4.2. Faktor Internal
Faktor internal adalah
segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen
dan hormon.
1. Gen
Gen
merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa ditawar. Karena
setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain. Gen
merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA menjadi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang
memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu
lokasi tertentu pada genom
yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi
sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran
fungsional lainnya. Tentu
saja dalam DNA ini telah disandi sebagaimana rupa untuk menentukan bentuk dan
pewarisan sifat dari induknya.
2. Hormon
Hormon
adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme
multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Dalam pertumbuhan ini peran
hormon ini sangatlah penting. Contoh hormone yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman antara lain: auksin, giberelin, asam absisat, asam
traumalin, kalin, dan gas etilen.
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pengamatan
Tempat pengamatan dilakukan dirumah salah satu anggota
kelompok kami yaitu Tasya Meisheilla Aditya. Dan waktu pengamatan dimulai dari
tanggal 25 november sampai dengan tanggal 16 desember. Tanaman kedelai tersebut
disiram pada pagi hari dan sore hari.
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
·
Cangkul
·
Polybag 4 buah
·
Sekop
Bahan
:
·
Benih kacang
kedelai
·
Air keran
·
Air cucian
beras
·
Air sabun
·
Air gula
·
Tanah
3.2 Metode Penelitian
Metode
penelitian ini, dilakukan dengan cara observasi langsung. Penelitian dilakukan
selama tiga minggu dengan menanam biji kacang kedelai pada polybag yang telah
dilubangi dengan agar air dapat diserap dengan baik dan tidak tersumbat.
Biji kacang kedelai yang telah
ditanam pada 4 buah polybag tersebut disiram pada pagi dan sore hari setiap
harinya. Air yang digunakan untuk menyiram tanaman pertama merupakan air keran,
tanaman kedua disiram dengan air beras, tanaman ketiga disiram dengan air gula,
sedangkan tanaman keempat disiram dengan air sabun.
Intensitas cahaya yang diterima
kedua tanaman tersebut sama karena disimpan di tempat terbuka dan berdekatan.
Volume air yang digunakan untuk menyiram keempat tanaman kurang lebih sama. Keempat tanaman tersebut tidak diberi
pupuk sama sekali.
3.3 Langkah Kerja
Berikut
merupakan langkah-langkah letika proses penanaman dan pengamatan kacang
kedelai:
1. Masukkan tanah yang telah disiapkan ke dalam keempat
Polybag.
2. Memupuk tanah dengan pupuk kompos secukupnya untuk setiap Polybag yang berisi tanah dan tanah kemudian diaduk agar
pupuk dan tanah bercampur.
3. Tanah dalam Polybag yang sudah diberi pupuk
kemudian diberi air secukupnya.
4. Tanam benih kedelai dengan membuat 4 lubang (jangan terlalu dalam) pada
masing-masing polybag dan diberi benih sebanyak 1 biji pada masing-masing
lubang (tutup lubang jangan terlalu menekan).
5. Lakukan penyiraman rutin setiap hari (setiap
pagi dan sore) dengan menggunakan media siram yang berbeda (air keran, air
cucian beras, air sabun, air gula) untuk setiap Polybag.
6. Ukurlah panjang
daun, tinggi batang, serta
berapa jumlah daun yang muncul setiap harinya,
lalu masukkan hasil pengamatan tersebut kedalam tabel pengamatan.
7. Perhatikan proses pertumbuhan yang terjadi
pada setiap kacang kedelai yang telah disirami jenis air yang berbeda.
BAB
IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Minggu ke
|
Tanggal
|
Perubahan Panjang /
Tinggi Tanaman
|
||||
Air Keran
|
Air Beras
|
Air Gula
|
Air Sabun
|
|||
1
|
25/11/2012-
01/12/2012
|
PB : 0-15 cm
LD : 0-3 cm
JD : 0-12 helai
|
PB : 1-20 cm
LD : 0-3 cm
JD : 0-12 helai
|
PB : 0-17 cm
LD : 0-3 cm
JD : 0-4 helai
|
PB : 0-12 cm
LD : 0-3 cm
JD : 0-4 helai
|
|
2
|
-
|
|||||
3
|
LAMPIRAN
Hari ke
|
Tanggal
|
Perubahan Panjang /
Tinggi Tanaman
|
||||
Air Keran
|
Air Beras
|
Air Gula
|
Air Sabun
|
|||
1
|
25-11-2012
|
-
|
Batang : 1 cm
mulai berkecambah
|
-
|
-
|
|
2
|
26-11-2012
|
Batang : 1 cm
Masih berkecambah
|
Batang : 2,5 cm
Daun: 0,5 cm
Jml. Daun: 2 helai
|
Batang : 2 cm
Daun: 0,5 cm
Jml. Daun: 2 helai
|
Batang : 2 cm
Masih berkecambah
|
-
|
3
|
27-11-2012
|
Batang : 4 cm
Daun: ± 1 cm
Jml. Daun: 2 helai
|
Batang : 6 cm
Daun: ± 1 cm
Jml. Daun: 2 helai
|
Batang : 5 cm
Daun: ± 1 cm
Jml. Daun: 2 helai
|
Batang : 4 cm
Daun mulai terbuka
|
|
4
|
28-11-2012
|
Batang : 6 cm
Daun: ± 1,5 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 9 cm
Daun: ± 1,5 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 7,5 cm
Daun: ± 1,5 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 8 cm
Daun: ± 1,5 cm
Jml. Daun: 2 helai
|
|
5
|
29-11-2012
|
Batang : 8 cm
Daun: ± 1,5 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 11 cm
Daun: 2 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 10 cm
Daun: ± 1,5 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 11 cm
Daun: ± 1,5 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
|
6
|
30-11-2012
|
Batang : 14 cm
Daun: 2 cm
Jml. Daun: 8 helai
|
Batang : 17 cm
Daun: 2,5 cm
Jml. Daun: 8 helai
|
Batang : 11 cm
Daun: 2,2 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 15 cm
Daun: 2cm
Jml. Daun: 4 helai
|
|
7
|
01-12-2012
|
Batang : 15 cm
Daun: 3 cm
Jml. Daun: 12 helai
|
Batang : 20 cm
Daun: 3 cm
Jml. Daun: 12 helai
|
Batang : 17 cm
Daun: 3 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
Batang : 18 cm
Daun: 3 cm
Jml. Daun: 4 helai
|
|
1
|
02-12-2012
|
Batang : 16 cm
Daun: 3,5 cm
Jml. Daun: 14 helai
|
Batang : 22 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 14 helai
|
Batang : 18 cm
Daun: 3,5 cm
Jml. Daun: 6 helai
|
Batang : 21 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 12 helai
|
|
2
|
03-12-2012
|
Batang : 17 cm
Daun: 3,7 cm
Jml. Daun: 17 helai
|
Batang : 24 cm
Daun: 4,5 cm
Jml. Daun: 14 helai
|
Batang : 20 cm
Daun: 3,7 cm
Jml. Daun: 8 helai
|
Batang : 22,5 cm
Daun: 4,5 cm
Jml. Daun: 7 helai
|
|
3
|
04-12-2012
|
Batang : 19 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 20 helai
|
Batang : 25 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 16 helai
|
Batang : 22 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
Batang : 23 cm
Daun: 4,6 cm
Jml. Daun: 7 helai
|
4
|
05-12-2012
|
Batang : 21 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 23 helai
|
Batang : 28 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 16 helai
|
Batang : 26 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 13 helai
|
Batang : 25 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 7 helai
|
5
|
06-12-2012
|
Batang : 27 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 26 helai
|
Batang : 32 cm
Daun: 5,3 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 30 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 29 cm
Daun: 4,5
Jml. Daun: 7 helai
|
6
|
07-12-2012
|
Batang : 27 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 26 helai
|
Batang : 33 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 19 helai
|
Batang : 30 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 30 cm
Daun: 4,5 cm
Jml. Daun: 6 helai
|
7
|
08-12-2012
|
Batang : 28 cm
Daun: 4,5 cm
Jml. Daun: 28 helai
|
Batang : 35 cm
Daun: 5,2 cm
Jml. Daun: 21 helai
|
Batang : 32 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 31 cm
Daun: 4,6 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
1
|
09-12-2012
|
Batang : 29 cm
Daun: 4,5 cm
Jml. Daun: 28 helai
|
Batang : 36 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 21 helai
|
Batang : 32 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 32 cm
Daun: 4,6 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
2
|
10-12-2012
|
Batang : 32 cm
Daun: 4,8 cm
Jml. Daun: 31 helai
|
Batang : 34 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 22 helai
|
Batang : 33 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 33 cm
Daun: 4,8 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
3
|
11-12-2012
|
Batang : 35 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 35 helai
|
Batang : 37 cm
Daun: 5,2 cm
Jml. Daun: 22 helai
|
Batang : 33 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 35 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
4
|
12-12-2012
|
Batang : 36,5 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 35 helai
|
Batang : 38 cm
Daun: 5,2 cm
Jml. Daun: 23 helai
|
Batang : 33 cm
Daun: 4 cm
Jml. Daun: 18 helai
|
Batang : 37 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
5
|
13-12-2012
|
Batang : 38 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 37 helai
|
Batang : 39 cm
Daun: 5,5 cm
Jml. Daun: 23 helai
|
mati
|
Batang : 39 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
6
|
14-12-2012
|
Batang : 40 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 38 helai
|
Batang : 42 cm
Daun: 5,5 cm
Jml. Daun: 24 helai
|
mati
|
Batang : 41 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
7
|
15-12-2012
|
Batang : 44 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 42 helai
|
Batang : 45 cm
Daun: 5,5 cm
Jml. Daun:24 helai
|
mati
|
Batang : 42 cm
Daun: 5 cm
Jml. Daun: 10 helai
|
·
Hari Pertama di Minggu Pertama (Minggu, 25-11-2012)
Air Beras
|
Air Keran
|
Air Sabun
|
Air Gula
|
·
Hari Pertama di
Minggu Kedua (Minggu, 02-12-1-2012)
·
Hari Pertama di minggu ketiga (Minggu, 09-12-2012)
·
Hari Terakhir Penelitian (Minggu,16-12-2012)
Ket: Tanaman yang disiram air gula mati.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan karya ilmiah dengan judul ” PERBEDAAN MEDIA SIRAM PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN KACANG KEDELAI”. Dan penelitian
ini kami lakukan pada tanggal 25 November – 17 Desember 2012. Sehingga penulis sangat berharap
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai media belajar dan
masyarakat pada umumnya. Terimakasih
penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuannya dalam pembuatan laporan pengamatan ini. Kami menyadari bahwa laporan
pengamatan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan pengamatan ini.
Lhokseumawe, 16 Desember 2012
Penulis
Artikel Terkait
+ komentar + 6 komentar
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
menyediakan pupuk mikoriza untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
This paper was made to identify and distinguish the growth and development of the green beans through the research that has been done
togel sgp
terima kasih sangat membantu
aku masuk ke web ini karena aku lagi kerjain PR LOL
wow artikel yg bagus sekali ,mampir yuk kak terimakasih
http://keledaisss.npage.de/
.
Posting Komentar