BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang beruntung karena dianugrahi kekayaan alam yang berlimpah, terutama minyak bumi, gas alam, beberapa jenis barang tambang, mineral, hutan tropis dengan berbagai jenis kayu dan hasil hutannya, kekayaan laut, dan sebagainya.
Pada dasarnya sumber daya alam itu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu sumber daya alam yang tak dapat pulih atau tak dapat diperbaharui, sumber daya alam yang pulih atau dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
Perbedaan antara sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan sumber daya yang tak dapat diperbaharui hanyalah tergantung pada derajat keberadaannya. Perubahan jumlah dan kualitas sumber daya alam sepanjang waktu, tanpa melihat penggunaan sumber daya tersebut, dapat berarti peningkatan atau pengurangan, membaik ataupun memburuk, terus menerus ataupun bertahap pada laju yang konstan ataupun laju yang berubah-rubah.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang beruntung karena dianugrahi kekayaan alam yang berlimpah, terutama minyak bumi, gas alam, beberapa jenis barang tambang, mineral, hutan tropis dengan berbagai jenis kayu dan hasil hutannya, kekayaan laut, dan sebagainya.
Pada dasarnya sumber daya alam itu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu sumber daya alam yang tak dapat pulih atau tak dapat diperbaharui, sumber daya alam yang pulih atau dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
Perbedaan antara sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan sumber daya yang tak dapat diperbaharui hanyalah tergantung pada derajat keberadaannya. Perubahan jumlah dan kualitas sumber daya alam sepanjang waktu, tanpa melihat penggunaan sumber daya tersebut, dapat berarti peningkatan atau pengurangan, membaik ataupun memburuk, terus menerus ataupun bertahap pada laju yang konstan ataupun laju yang berubah-rubah.
Seperti yang kita ketahui,teknologi kini telah merembes
dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah
kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam
mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus
didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua
masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Begitu juga diharapkan SDM nya bisa
lebih baik lagi, apalagi banyak kemudahan yang kita dapatkan. masyarakat kurang
mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi
tersebut. Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka
tanggung. Maka dari itu, pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi
masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang ada.
Adapun Rumusan Masalah yang dapat penulis angkat yaitu bagaimana cara meningkatkan sumber daya manusia
Adapun Rumusan Masalah yang dapat penulis angkat yaitu bagaimana cara meningkatkan sumber daya manusia
BAB II
PEMBAHASAN
I.Sumber daya alam di Indonesia
Pengertian sumber daya alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya
komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi
industri telah membawa manusia
pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang
secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini.Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang
kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan
beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di
Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat
berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko
sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi,
kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
Indonesia, salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam
hayati dan nonhayati terbesar di dunia. Pada umumnya, sumber
daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat
diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi
berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air
adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di
alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan
gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup
jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan
tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Daya
dukung lingkungan
Kemampuan lingkungan
untuk mendukung peri kehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan
sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang
untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial
tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi
tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan
berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus
berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara
lain sebagai berikut:
- Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
- Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
- Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
- Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
Sumber
daya alam di Indonesia
Indonesia
merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia
setelah Brazil.
Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati
yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya,
akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi
yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan
tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara
pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat
penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan
alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
- Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
- Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
- Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat
biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga
yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia,
16% dari hewan reptil,
17% dari burung,
18% dari jenis terumbu karang,
dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur,
Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya,
seperti biji coklat, karet, kelapa
sawit, cengkeh,
dan bahkan kayu
yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja.
Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis
bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas
alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu
bara, emas,
dan perak.
Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah
yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan
yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat
besar.
A.Pemanfaatan
sumber daya alam
Sumber daya alam memiliki peranan dalam
pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA
dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
Sumber daya alam hayati mempunyai nilai-nilai
biologi, ekonomi, dan budaya yang saling berkaitan. Sumber daya alam hayati
diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya seperti pangan, sandang, papan
dan kebutuhan industry.
Beberapa pemanfaatan sumber daya alam hayati :
1. Sebagai bahan pangan, dimana tumbuh-tumbuhan, hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energy tubuh.
a. Sumber karbohidrat : padi-padian dan umbi-umbian.
b. Sumber protein : kacang-kacangan, daging hewan dan telur.
c. Sumber lemak : kelapa, kelapa sawit dan lemak hewan.
d. Sumber vitamin : buah-buahan, sayuran, daging, otak, minyak ikan.
e. Sumber obat-obatan : berbagai jamur, bakteri
2. Sebagai bahan sandang antara lain kapas, kapuk, ulat sutera, wol kulit binatang. Bahan tersebut dipergunakan sebagai bahan penutup tubuh.
3. Sebagai bahan papan antara lain kayu jati, kayu mahoni, kayu sengon, bamboo, kulit binatang. Bahan tersebut dipergunakan sebagai tempat berlndung (papan).
Beberapa pemanfaatan sumber daya alam hayati :
1. Sebagai bahan pangan, dimana tumbuh-tumbuhan, hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber energy tubuh.
a. Sumber karbohidrat : padi-padian dan umbi-umbian.
b. Sumber protein : kacang-kacangan, daging hewan dan telur.
c. Sumber lemak : kelapa, kelapa sawit dan lemak hewan.
d. Sumber vitamin : buah-buahan, sayuran, daging, otak, minyak ikan.
e. Sumber obat-obatan : berbagai jamur, bakteri
2. Sebagai bahan sandang antara lain kapas, kapuk, ulat sutera, wol kulit binatang. Bahan tersebut dipergunakan sebagai bahan penutup tubuh.
3. Sebagai bahan papan antara lain kayu jati, kayu mahoni, kayu sengon, bamboo, kulit binatang. Bahan tersebut dipergunakan sebagai tempat berlndung (papan).
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam
yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan
untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis.
Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.
Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan
kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan
yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan
berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
- Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
- Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
- Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
- Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
- Pupuk kompos.
Pertanian dan perkebunan
Indonesia dikenal sebagai
negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian
di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada
tahun 2001
menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31
juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di
Pulau Jawa.
Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor,
antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di
samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet
(bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau
(bahan baku obat dan rokok), kapas
(bahan baku tekstil), kopi
(bahan minuman), dan tebu
(bahan baku gula pasir).
Hewan, peternakan, dan
perikanan
Sumber dayaa alam hewan
dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya
dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama
untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus
dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat
asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan
hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya,
manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan
sumber daya hewan.
Sumber daya alam nonhayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan
kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari,
dan hasil tambang.
Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama
makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total
wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang
merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi
manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan
aset rekreasi. Di bidang energi,
teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak
bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang
dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca
Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu
bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan
penggunaan energi yang dihasilkan oleh
angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada
umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran
tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang
dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar
lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin
sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam
nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan
bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan
secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik.
Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya
pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang
ini.
Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki
beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan
bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan
hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi
sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab,
memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat
terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein Beberapa
contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
- Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang
- Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor
- Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak
- Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel
- LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas
- Oli ialah bahan untuk pelumas mesin
- Vaselin ialah salep untuk bahan obat
- Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan
- Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton) Batu Bara
Tembagamerupakan
jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.
MarmerUntuk
bahan bangunan rumah atau gedung
Untuk
bahan obat penyakit kulit dan korek api
YodiumUntuk
obat dan peramu garam dapur beryodium
NikelUntuk
bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
Gas AlamUntuk
bahan bakar kompor gas
Mangaan
Untuk pembuatan pembuatan besi baja
B.
Bagaimana Cara Memelihara dan Melestarikan Alam
Seiring berjalannya waktu,
jumlah penduduk semakin bertambah. Jumlah penduduk yang semakin banyak itu mengakibatkan
kebutuhan hidup manusia bertambah besar. Misalnya, kebutuhan makan, pakaian,
perumahan, dan kendaraan. Usaha pemenuhan kebutuhan manusia menuntut
perkembangan teknologi yang semakin maju.. Oleh karena itu, perlu adatindakan
pelestarian sumber daya alam. Adapun usaha-usaha untuk melestarikan alam, di
antaranya, sebagai berikut.
1. Penanaman Kembali Hutan-hutan yang Gundu
Penanaman
kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi dilakukan
melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul, lereng gunung, dan di lingkungan
sekitar. Pernahkah kamu mendengar hutan lindung? Pohon-pohon di hutan lindung
sengaja dilindungi oleh manusia. Hutan lindung berfungsi sebagai pengatur air,
pencegah banjir dan erosi, serta
pemelihara kesuburan tanah Dengan reboisasi, air hujan tidak langsung mencapai tanah. Rimbunnya daun pepohonan akan menahan air. Ketika air mencapai tanah, air akan masuk ke dalam tanah dan diserap oleh akar tumbuhan. Jika tidak, dapat terjadi tanah longsor,
pemelihara kesuburan tanah Dengan reboisasi, air hujan tidak langsung mencapai tanah. Rimbunnya daun pepohonan akan menahan air. Ketika air mencapai tanah, air akan masuk ke dalam tanah dan diserap oleh akar tumbuhan. Jika tidak, dapat terjadi tanah longsor,
Untuk
mencegah hutan-hutan menjadi gundul, juga dilakukan gerakan tebang pilih.
Artinya, penebangan pohon dilakukan pada pohon-pohon yang telah cukup tua.
Selain itu, penebangan pohon tidak dilakukan di hutan lindung. Hutan lindung
adalah hutan-hutan yang diperuntukkan pelestarian lingkungan dan daerah resapan
air.
2. Membuat Sengkedan
Pernahkah
kamu melihat sawah di daerah pegunungan? Di daerah pegunungan, biasanya, petani
membuat sengkedan. Sengkedan disebut juga terasering, yaitu tanah bertingkat.
Ayo, perhatikanlah Gambar 10.4.
Sengkedan
dibuat di tanah-tanah yang miring, seperti di daerah pegunungan. Sengkedan
bertujuan menahan pengikisan tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras
menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah tidak terjadi.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan
lingkungan bertujuan mencegah banjir. Parit yang banyak sampah atau
saluran-saluran air yang tersumbat sampah dapat menyebabkan banjir. Oleh karena
itu, kita harus membuang sampah pada tempatnya. Ayo, perhatikanlah olehmu. Jika
masyarakat tidak peduli pada kebersihan, akan terjadi banjir. Banjir terjadi
karena saluran air tersumbat. Selain itu, jika tidak ada daerah resapan air
juga dapat menyebabkan banjir. Keberadaan sumber daya alam
di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap
daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar
terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan
dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional
antara lain sebagai berikut:
1. Memanfaatkan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air,
tanah, dan udara.
- Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
- Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
- Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
1. Sumber
Daya Alam biologis (hewan liar)
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang, penghuni stepa, dan penghuni savana, misalnya harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
Untuk menjaga kelestarian hewan langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah menaati peraturan tertentu seperti berikut ini.
a) Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
b) Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
c) Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
d) Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e) Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f) Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pada musim akan bertelur.
2. Sumber Daya Alam (Lahan)
Lahan sebagai suatu kesatuan dari sejumlah sumber daya alam yang tetap dan terbatas dapat mengalami kerusakan dan atau penurunan produktivitas sumber daya alam tersebut (Jamulya, 1991:1). Keberadaan lahan haruslah terpelihara sedemikian rupa agar dapat terus memberikan produktivitas terhadap produksi pertanian. Sebab, apabila lahan ini rusak, maka produktivitas pertanian akan menurut, begitu pula sebaliknya. Sifat-sifat atau atribut lahan yang berpengaruh terhadap produktivitas lahan ialah seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi, dan sebagainya.
Sifat-sifat lahan tersebut untuk suatu penggunaan. Jadi, belum dapat menentukan kelas kemampuan lahan. Akan tetapi, sifat-sifat lahan tersebut menentukan atau memengaruhi perilaku lahan yaitu bagaimana ketersediaan air, peredaran udara, perkembangan akar, kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara, dan sebagainya. Perilaku lahan yang menentukan pertumbuhan tumbuhan tersebut disebut kualitas lahan (Jamulya, 1991: 2).
Pelestarian Sumber Daya Alam
Berbagai Kendala dalam Upaya Pemanfaatan Lahan Potensial
a) Kendala Internal
Kendala internal yaitu kendala yang timbul dari lahan itu sendiri, misalnya:
(1) wilayah lahan pantai besar kemungkinannya untuk terhantam oleh air pasang, badai, atau peningkatan suhu yang tinggi;
(2) wilayah dataran rendah, karena sifat lahannya, maka lebih mudah terserang banjir; dan
(3) wilayah dataran tinggi memungkinkan untuk terkena erosi atau longsor.
b) Kendala Eksternal
Kendala eksternal yaitu kendala yang berasal dari faktor luar lahan yang bersangkutan, misalnya:
(1) faktor politik, contohnya adanya undang-undang pembatasan kepemilikan lahan pertanian oleh pihak perseorangan;
(2) faktor ekonomi, contohnya keterbatasan dana, kelangkaan barang atau jasa, dan sebagainya;
(3) faktor sosial budaya, contohnya masyarakat tertentu yang tidak mau menerima pembukaan lahan industri, adat yang masih primitif, dan lain-lain;
(4) faktor keamanan, contohnya banyaknya gangguan binatang buas, perampokan, dan sebagainya.
Upaya Pelestarian
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang, penghuni stepa, dan penghuni savana, misalnya harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
Untuk menjaga kelestarian hewan langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah menaati peraturan tertentu seperti berikut ini.
a) Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
b) Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
c) Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
d) Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e) Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f) Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pada musim akan bertelur.
2. Sumber Daya Alam (Lahan)
Lahan sebagai suatu kesatuan dari sejumlah sumber daya alam yang tetap dan terbatas dapat mengalami kerusakan dan atau penurunan produktivitas sumber daya alam tersebut (Jamulya, 1991:1). Keberadaan lahan haruslah terpelihara sedemikian rupa agar dapat terus memberikan produktivitas terhadap produksi pertanian. Sebab, apabila lahan ini rusak, maka produktivitas pertanian akan menurut, begitu pula sebaliknya. Sifat-sifat atau atribut lahan yang berpengaruh terhadap produktivitas lahan ialah seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi, dan sebagainya.
Sifat-sifat lahan tersebut untuk suatu penggunaan. Jadi, belum dapat menentukan kelas kemampuan lahan. Akan tetapi, sifat-sifat lahan tersebut menentukan atau memengaruhi perilaku lahan yaitu bagaimana ketersediaan air, peredaran udara, perkembangan akar, kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara, dan sebagainya. Perilaku lahan yang menentukan pertumbuhan tumbuhan tersebut disebut kualitas lahan (Jamulya, 1991: 2).
Pelestarian Sumber Daya Alam
Berbagai Kendala dalam Upaya Pemanfaatan Lahan Potensial
a) Kendala Internal
Kendala internal yaitu kendala yang timbul dari lahan itu sendiri, misalnya:
(1) wilayah lahan pantai besar kemungkinannya untuk terhantam oleh air pasang, badai, atau peningkatan suhu yang tinggi;
(2) wilayah dataran rendah, karena sifat lahannya, maka lebih mudah terserang banjir; dan
(3) wilayah dataran tinggi memungkinkan untuk terkena erosi atau longsor.
b) Kendala Eksternal
Kendala eksternal yaitu kendala yang berasal dari faktor luar lahan yang bersangkutan, misalnya:
(1) faktor politik, contohnya adanya undang-undang pembatasan kepemilikan lahan pertanian oleh pihak perseorangan;
(2) faktor ekonomi, contohnya keterbatasan dana, kelangkaan barang atau jasa, dan sebagainya;
(3) faktor sosial budaya, contohnya masyarakat tertentu yang tidak mau menerima pembukaan lahan industri, adat yang masih primitif, dan lain-lain;
(4) faktor keamanan, contohnya banyaknya gangguan binatang buas, perampokan, dan sebagainya.
Upaya Pelestarian
Pemanfaatan
lahan potensial perlu diimbangi dengan pembangunan lingkungan hidupnya berupa
pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah, tumbuh-tumbuhan, hewan, air, dan
lain-lain agar memiliki daya guna. Pemeliharaan dan perlindungan itu, antara
lain sebagai berikut.
a) Penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Upaya ini bertujuan untuk memelihara kesuburan tanah dari ancaman adanya erosi dan longsor.
b) Peremajaan hutan.
c) Pembuatan terasering. Bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi.
d) Pembatasan lahan untuk pertanian, yaitu hanya pada lerenglereng yang memiliki kecuraman dari 45°. Lereng yang berkecuraman lebih dari 45° apalagi bila vegetasinya kurang, maka potensi untuk timbulnya erosi lebih besar.
e) Pembuatan saluran pembuangan air menurut konturnya.
f) Penanaman pohon-pohon pelindung.
g) Teknis penanaman dengan sistem kontur.
h) Penanaman lahan dengan sistem tumpang sari.
Berbagai usaha untuk meningkatkan produksi lahan potensial, terutama sebagai lahan pertanian, meliputi usaha jangka pendek dan usaha jangka panjang.
a) Usaha jangka pendek
Usaha ini dilakukan dengan jalan:
(1) memberikan bimbingan kepada para petani melalui program Pasca Usaha Tani;
(a) usaha-usaha perbaikan dan penyelenggaraan irigasi,
(b) pengelolaan tanah yang baik,
(c) pemakaian bibit unggul,
(d) pemupukan, dan
(e) pemberantasan hama tanaman;
(2) memperluas pemakaian bibit unggul;
(3) memperluas pemakaian pupuk dan pemberantasan hama;
(4) pembentukan badan-badan atau lembaga-lembaga, seperti BULOG (Badan Usaha Logistik), DOLOG (Depot Logistik), BUUD (Badan Usaha Unit Desa), dan KUD (Koperasi Unit Desa);
(5) mendirikan penelitian pertanian, pendidikan pertanian, kursus-kursus pertanian, kader-kader tani, kontak tani dengan melalui siaran pedesaan.
a) Penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Upaya ini bertujuan untuk memelihara kesuburan tanah dari ancaman adanya erosi dan longsor.
b) Peremajaan hutan.
c) Pembuatan terasering. Bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi.
d) Pembatasan lahan untuk pertanian, yaitu hanya pada lerenglereng yang memiliki kecuraman dari 45°. Lereng yang berkecuraman lebih dari 45° apalagi bila vegetasinya kurang, maka potensi untuk timbulnya erosi lebih besar.
e) Pembuatan saluran pembuangan air menurut konturnya.
f) Penanaman pohon-pohon pelindung.
g) Teknis penanaman dengan sistem kontur.
h) Penanaman lahan dengan sistem tumpang sari.
Berbagai usaha untuk meningkatkan produksi lahan potensial, terutama sebagai lahan pertanian, meliputi usaha jangka pendek dan usaha jangka panjang.
a) Usaha jangka pendek
Usaha ini dilakukan dengan jalan:
(1) memberikan bimbingan kepada para petani melalui program Pasca Usaha Tani;
(a) usaha-usaha perbaikan dan penyelenggaraan irigasi,
(b) pengelolaan tanah yang baik,
(c) pemakaian bibit unggul,
(d) pemupukan, dan
(e) pemberantasan hama tanaman;
(2) memperluas pemakaian bibit unggul;
(3) memperluas pemakaian pupuk dan pemberantasan hama;
(4) pembentukan badan-badan atau lembaga-lembaga, seperti BULOG (Badan Usaha Logistik), DOLOG (Depot Logistik), BUUD (Badan Usaha Unit Desa), dan KUD (Koperasi Unit Desa);
(5) mendirikan penelitian pertanian, pendidikan pertanian, kursus-kursus pertanian, kader-kader tani, kontak tani dengan melalui siaran pedesaan.
Pelestarian Sumber
Daya Alam
b) Usaha Jangka Panjang
Usaha ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan jangka pendek. Usaha-usaha peningkatan lahan potensial jangka panjang itu, di antaranya, adalah dengan pembangunan irigasi. Irigasi berfungsi sebagai sarana yang menunjang terhadap peningkatan produksi pertanian, pengamanan daerah pertanian, serta menunjang terhadap kepentingan-kepentingan ekonomis penduduk lainnya.
Cara-cara pengelolaan sumber daya alam
a. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi dengan potensi produktivitas lingkungannya. Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan manusia dari bencana lingkungan, seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi keseimbangan lingkungan, keselarasan, keseimbangan lingkungan , dan mempertahankan daya dukung lingkungan, serta memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu. Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :
1) menggunakan pupuk alami atau organik;
2) penggunaan pestisida sesuai kebutuhan;
3) penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah agar topsoil tidak hilang;
4) tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air, sungai dan laut;
5) setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang tinggi dan melakukan penyaringan asap;
6) tidak membangun perumahan atau industri di wilayah resapan air;
7) membuat terasering atau sengkedan pada lahan miring.
b. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab. Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan meningkat pula. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan.
Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan berkelanjutan adalah:
1) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam;
2) menggunakan sumber daya alam secara efisien;
3) pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan;
4) pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual yang tinggi dan mengurangi penggunaan barang tambang;
5) mencari alternatif penggunaan bahan bakar minyak;
6) menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi
Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensi adalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murah dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku.
Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan seharihari, seperti:
1) menghemat penggunaan listrik,
2) menghemat penggunaan air,
3) menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,
4) mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,
5) menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,
6) mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),
7) menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),
8) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).
b) Usaha Jangka Panjang
Usaha ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan jangka pendek. Usaha-usaha peningkatan lahan potensial jangka panjang itu, di antaranya, adalah dengan pembangunan irigasi. Irigasi berfungsi sebagai sarana yang menunjang terhadap peningkatan produksi pertanian, pengamanan daerah pertanian, serta menunjang terhadap kepentingan-kepentingan ekonomis penduduk lainnya.
Cara-cara pengelolaan sumber daya alam
a. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi dengan potensi produktivitas lingkungannya. Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan manusia dari bencana lingkungan, seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi keseimbangan lingkungan, keselarasan, keseimbangan lingkungan , dan mempertahankan daya dukung lingkungan, serta memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu. Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut :
1) menggunakan pupuk alami atau organik;
2) penggunaan pestisida sesuai kebutuhan;
3) penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah agar topsoil tidak hilang;
4) tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air, sungai dan laut;
5) setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang tinggi dan melakukan penyaringan asap;
6) tidak membangun perumahan atau industri di wilayah resapan air;
7) membuat terasering atau sengkedan pada lahan miring.
b. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab. Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan meningkat pula. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan.
Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan berkelanjutan adalah:
1) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam;
2) menggunakan sumber daya alam secara efisien;
3) pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan;
4) pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual yang tinggi dan mengurangi penggunaan barang tambang;
5) mencari alternatif penggunaan bahan bakar minyak;
6) menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi
Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensi adalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murah dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku.
Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan seharihari, seperti:
1) menghemat penggunaan listrik,
2) menghemat penggunaan air,
3) menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,
4) mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,
5) menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,
6) mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),
7) menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),
8) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).
II. Cadangan sumber daya alam di indonesia
Energi
secara umum dapat diklasifikasi menjadi energi konvensional dan energi baru
terbarukan. Energi konvensional sudah lama digunakan sebagai sumber energi
bahkan menjadi mayoritas dalam neraca energi nasional. Sumber energi fosil ,
seperti : minyak bumi, gas dan batu bara merupakan sumber energi konvensional.
Semakin
menipisnya cadangan sumber energi konvensional dan meningkatnya konsumsi energi
setiap tahun mendorong Pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan energinya
untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) dan mengurangi
ketergantungan kepada energi fosil. EBT adalah sumber energi yang dapat
diciptakan kembali oleh alam atau sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan
sebagai pengganti energi fosil.
Di
bawah ini akan dijelaskan secara singkat mengenai potensi energi yang dimiliki
Indonesia.
1. MINYAK BUMI
1. MINYAK BUMI
Minyak
bumi diproduksi dan didistilasi menjadi berbagai jenis fraksi sebelum digunakan
sebagai bahan bakar. Saat ini di Indonesia , minyak bumi menjadi sumber energi
yang paling besar. Hampir setengah dari konsumsi energi nasional ditopang oleh
suplai minyak bumi.
Indonesia
dahulu merupakan anggota OPEC sebagai salah satu pengekspor minyak bumi .
Tetapi pada tahun 2008 , Indonesia resmi keluar dari OPEC karena produksi dalam
tidak dapat mengurangi konsumsi dalam negeri. Rata-rata kebutuhan dalam negeri
adalah sekitar 1,3 juta barel per hari . Permintaan ini tidak diiringi dengan produksi
minyak yang hanya sebesar 879 ribu barel per hari.
Indonesia
saat ini masih memiliki cadangan minyak sebesar 7,73 miliar barel. Angka ini
terdiri dari 4,039 miliar barel cadangan proven dan 3,692 miliar barel
cadangan berpotensi. Selain ada upaya untuk mencari sumur produksi baru, para
ahli perminyakan juga berusaha untuk meningkatkan teknologi untuk produksi
minyak yang lebih maksimal. Cadangan minyak bumi terbesar di Indonesia terdapat
di Sumatera bagian tengah dengan nilai 3,847 miliar barel cadangan
Gambar 1 Sebaran Cadangan Minyak Bumi di Indonesia
sumber
: ESDM 2011
2 GAS BUMI
Gas
bumi merupakan sumber daya alam dengan cadangan terbesar ketiga di dunia
setelah batu bara dan minyak bumi. Gas alam pada awalnya tidak dikonsumsi
sebagai sumber energi karena kesulitan dalam hal transportas sehingga selalu
dibakar ketika diproduksi bersamaan dengan minyak bumi.
Gas
alam di Indonesia memiliki peranan yang cukup dominan setelah peran minyak
sebagai sumber energi utama mulai dikurangi. Apalagi dengan komitmen yang
diberikan pemerintah dalam Clean Developement Mechanism pada Kyoto Protocol,
gas alam mulai dipilih karena tingkat polusi yang lebih rendah. Selain itu
Indonesia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar, yaitu sebesar 152,89
TSCF. Gas alam juga memiliki harga yang stabil karena jauh dari muatan politis
, tidak seperti minyak bumi.
Produk
dari gas alam yang digunakan adalah LPG (Liquid Petroleum Gas), CNG (
Compressed Natural Gas) , LNG ( Liquid Natural Gas) dan Coal Bed Methane (CBM)
yang merupakan sumber non konvensional yang sedang dikembangkan di Indonesia.
Compressed
Natural Gas merupakan gas alam yang dikompres tanpa melalui proses penyulingan
dan disimpan dalam tabung logam. CNG relatif lebih murah karena tanpa melalui
proses penyulingan dan lebih ramah lingkungan.
LPG
dan LNG merupakan gas alam hasil penyulingan dan pemisahan dari minyak bumi.
Gas buthana dan propana akan menjadi LPG dan methana akan menjadi LNG.
LPG dikenal sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak .
Gambar 2 Sebaran Cadangan Gas Alam di Indonesia
sumber
: ESDM 2011
3. BATUBARA
Menurut
ESDM 2011, cadangan batubara di Indonesia adalah 103,187 milyar ton. Cadangan tersebut tersebar di
seluruh Indonesia, terutama di Kalimantan (52,32 milyar ton) dan Sumatera
(52,48 milyar ton).
Mayoritas
cadangan batubara di Indonesia memiliki kualitas yang menengah (medium rank) ,
22% berkualitas rendah (low rank ) dan sekitar 12% berkualitas tinggi (high
rank). Menurut standar kalori yang digunakan PLN , adb (ash dry basis) ,
kandungan kalori batubara dibagi menjadi tigayaitu :
- Low rank ( kalori < 5100 kkal/kg)
- Medium rank ( kalori 5100-6100 kkal/kg)
- High rank ( 6100-7100 kkal/kg)
Saat
ini PLN sedang melakukan ujicoba sumber energ baru , yaitu Gasified Coal dan
Liquified Coal. Diharapkan dengan dikembangkan sumber energi baru ini maka
kuantitas dan kualitas bakar menjadi lebih besar dan efisien.
Gambar
3 Sebaran Cadangan Batubara di Indonesia
sumber : ESDM 2011
4. TENAGA KELAUTAN
Indonesia
memiliki garis pantai yang panjang dan dikenal sebagai negara maritim terbesar
di dunia. Dengan dikelilingi oleh dua samudra besar di dunia, Samudra Hindia
dan Samudra Pasifik, Laut Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan energi
yang sangat besar.
Apabila
digali lebih mendalam, laut Indonesia paling tidak dapat dimanfaatkan dengan
lima cara, yaitu : gelombang laut, pasang surut, arus laut , perbedaan
salinitas dan perbedaan suhu laut. Saat ini diestimasi bahwa potensi kelautan
Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menghasilakan daya sebesar 240 GWe. Energi
gelombang laut (wave power) diturunkan dari tenaga dari gelombang
permukaan yang terhempas ke garis pantai . Sedangkan energi pasang surut (tidal
power) didapat dari pemanfaatan energi kinetik dari pasang surut yang
terjadi. Pemanfaatan tenaga melalui arus laut dilakukan dengan mendesain turbin
yang dapat diputar oleh arus deras (marine current power) . Energi
osmotis (osmotic power) memanfaatkan dari kadar garam di laut, Ocean
Thermal Energy Convention memanfaatkan prinsip thermodinamika ketika
terdapat sistem dan lingkungan yang memiliki perbedaan suhu yang cukup besar.
5. GEOTHERMAL
Indonesia
secara geografis terletak di akibat pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu :
Pasifik, Indo-Asutralia, dan Eurasia . Pertemuan lempeng ini menyebabkan
terbentuknya ring of fire atau sabuk api , yaitu Sirkum Mediterania dan
Sirkum Pasifik . Kedua sabuk api ini bertemu di wilayah nusantara sehingga
menyebabkan Indonesia kaya akan gunung api . Kondisi ini memberikan peruntungan
karena terdapat kurang lebih 285 area yang diramalkam memiliki potensi panas
bumi atau setara dengan 29.215 MW Hingga saat ini terdapat 7 lapangan yang telah
dieksploitasi dengan produksi setara 1.226 MW . Sedangkan saat ini 44
lapangan sedang dalam tahap survey, eksplorasi dan studi kelayakan.
Panas
bumi dihasilkan dari panas dari inti bumi yang terletak di kedalaman 6400 km di
bawah permukaan kulit bumi. Panas tersebut merambat secara konduksi dan
konveksi sehingga dapat dimanfaatkan di kedalaman 2-5 km tergantung letaknya.
Di Indonesia, eksploitasi hanya menarik dilakukan di kedalaman 2 km, sedangkan
Islandia dilakukan di kedalaman 5 km karena kebutuhan energinya yang tinggi.
Panas
bumi disebut sebagai sumber energi yang renewable dan sustainable .
Pemanfaatannya tidak menggunakan energi fosil sehingga tidak menghasilkan CO2
yang dapat menyebabkan polusi. Indonesia telah menyetujui pengurangan emisi CO2
hingga 2020, sehingga peran panas bumi menjadi salah satu solusi yang sangat
menarik.
Pemanfaat
panas bumi telah mengalami banyak perkembangan. Tetapi fitur reservoir yang
paling sering dimanfaatkan adalah hidrotermal. Hidrotermal memiliki
karakteristik banyak manifestasi air dalam pori-pori batuan dalam tekanan di
bawah tekanan hidrostatik.
Pemanfaatan
panas bumi menjadi listrik dilakukan di sumur produksi yang memiliki suhu
dengan gradien temperatur tinggi . Armstead mengklasifikasikan sumur yang
demikian sebagai thermal area. Thermal area dengan temperatur 300-700
derajat Fahrenheit dapat dieksplotasi menjadi pembangkit listrik.
6. ENERGI BARU DAN TERBARUKAN LAINNYA
Selain
sumber energi yang ada diatas, masih banyak lagi sumber energi yang dimiliki
oleh Indonesia , yaitu : energi nuklir ,biomassa, hidrotermal, energi hidrogen,
dan angin .
Indonesia
memiliki potensi energi nuklir karena bahan bakarnya, yaitu uranium dapat
ditemukan di Indonesia walaupun hal ini masih menjadi hipotesis. Karena selama
ini tambang-tambang tembaga dapat menjadi indikasi tersimpannya kandungan
uranium. Selain itu pemanfaatan energi nuklir sangat sulit karena
ketidakpastian kapital, biaya radioactive waste management &
decommissioning serta biaya nuclear liability. Dengan adanya
kejelasan biya-biaya pengelolaan dan operasi maka nantinya nuklir akan semakin
menarik untuk dimanfaatkan. Tetapi tentunya dalam mengambil kebijakan nuklir ,
pemerintah harus lebih berhati-hati dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi,
budaya, keselamatan nuklir , lingkungan dan perubahan iklim.
Energi
biomassa diturunkan dari materi biologi yang berbasis hidrokarbon, oksigen dan
karbon. Biomassa diturunkan dari sampah, kayu, tanaman, buangan, gas landfill,
dan alkohol. Salah satu bentuk energi biomassa yang saat ini tidak dilirik
sama sekali oleh Indonesia adalah gambut. Indonesia memiliki lahan gambut
terbesar ke-4 di dunia setelah Cina , Rusia dan Kanada. Luas lahan gambut di
Indonesia adalah 22 juta hektare dengan ketebalan 2 hingga 5 meter.
Pembangkitan listrik sebesar 120 MWe hanya akan menkonsumsi 2 m gambut dengan
luas 7500 hektare. Saat ini ada beberapa perusahaan yang menggunakan gambut
sebagai bahan bakar tanpa membayar retribusi kepada pemerintah. Kendala yang
paling besar dalam pemanfaatan gambut adalah tingginya kadar polusi dari
pembakaran gambut.
Energi
hidrotermal dan angin sudah banyak dimanfaatkan terutama untuk menghasilkan
listrik. Energi hidrotermal potensinya sangat besar meningat tingginya curah
hujan dan luasnya daerah resapan hujan, serta kontur Indonesia yang memiliki
berelevasi. Karakteristik ini dapat dimanfaatkan untuk membangun ROR atau
Reservoir hydroplant. Tren yang berkembang sekarang dalam
pemanfaatan energi hidrotermal adalah PLT mikro dan mini hidro. Banyak
desa-desa di Indonesia yang kesulitan listrik karena jauh dari jaringan listrik
induk. PLT mikro dan mini hidro dapat menjadi jawaban karena aplikasinya yang
relatif murah dan mudah.
Pemanfaatan
angin di Indonesia masih kurang karena rata-rata kecepatan angin di Indonesia
yang masih lambat. Selain itu keluaran dari PLTB frekuensinya tidak tetap
karena profil angin yang selalu berubah-ubah. Tetapi secara umum Indonesia bisa
jadi memiliki potensi energi angin karena memiliki garis pantai sehingga
berhembus angin laut dan angin darat .
Artikel Terkait
+ komentar + 1 komentar
Obat Tuba Falopi Tersumbat
Obat Cedera Ligamen Lutut
Obat luka Pada Anak
Obat Menyembuhkan Luka Lambung
Obat Penghancur Batu Empedu
Obat Luka Jahitan Pasca Melahirkan
QnC Jelly Gamat
Obat Sering Buang Air Kecil
Posting Komentar