Asalamualaikum Wr Wb
Konsep Pidato Ibtidaiyah
Pertama-tama
dan yang paling utama marilah sama-sama kita bersyukur kepada Allah atas segala rahmat dan
karunianya, yang tidak henti-hentinya Allah berikan dalam kehidupan kita.
Slawat
bernadakan salam marilah sama-sama kita sampaikan kepada seorang penghulu alam Rasullah Saw. Mudah –mudahan kita kita
semuanya akan mendapat syafaat beliau, di hari kiamat kelak .amin ya Rabbal a’lamin.
Dewan hakim yang saya
muliakan
Para panitia yang saya
hormati…..
Hadiran dan hadirat
berserta teman-teman yang saya
banggakan.
Dalam kesempatan ini
izinkan saya seorang generasi islam yang belum penuh ilmu , yang masih
memerlukan bantuan guru mengangkat topic
pidato dengan judul berbakti
kepada kedua orang tua
Dewan hakim
hadirin, teman-teman seperjuangan yang saya muliakan ….
Orang tua merupakan wali yang dipilih oleh Allah
untuk setiap anak manusia, barang siapa yang menetang kebaikan orang tuanya
berarti dia telah menentang kebaikan Tuhannya . Demikian ungkapan Tom Calliete
yang di tulis dalam bukunya “Magic Words That Change your life. Namun apa yang
terjadi seorang anak merupakan
tsamaratul qulub sibuah hati belahan
jantung penerus cita-cita dan cerita
setiap orang tua telah menandai sejarah peradapan manusia.
Apalagi pada zaman era globalisasi pada zaman
sekarang ini semakin marak lahirnya anak-anak yang tidak berpendidikan islam
berani menghina mengusir , merampas,
memukul dan dengan tega membunuh orang
tuanya, Nauzubillah tsumma na’uzubillah.
Kita di besarkan dalam pelukan
dan dekapan kasih sayang orang tua. Seorang ibu subhannalah perjuanganya
dari semenjak ia mengandung 9
bulan membesarkannya dengan susah payah
, hati terasa resah, begitu pula seorang
ayah banting tulang dari pagi hingga petang
mencari nafkah untuk istri dan
sibuah hatinya.
Sebagaimana yang
dilantunkan dalam sebuah syair
Ummi………harapan hati…..
Umi…..doa kun anti…..
Tak akan ku khianati….
Sampai ajalku nanti…
Jujur mu sungguh
terpuji…. Sebagiman firman Allah dalam Al-Qur’an Surah an-nissa ayat 36 berbunyi :
Artinya :
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
Ayat tadi memerintahkan
kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat
baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita,
tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada
terkira.
Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita!
Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”
“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”
Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita!
Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?”
“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”
Dewan hakim hadirin
teman-teman seperjuangan yang saya
muliakan….
Dari pidato saya tadi
dapat kita ambil kesimpulan “ Bahwa orang tua itu adalah segala-galanya bagi
kita anaknya.
Kita sibuah hati
harus berbakti kepada kedua orang tua kita. Mungkin hanya
ini yang dapat saya sampaikan lebih dan
kurang saya mohon maaf.
Hasbunallah
Wasalamualaikum Wb Wr
Artikel Terkait
Posting Komentar