Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata
Pengertian objek dan daya tarik wisata adalah unsur-unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia,
sumber daya buatan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagi daya tarik untuk
menjadi sarana wisata atau objek wisata yaitu, semua hal yang menarik untuk
dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam
saja.
1.Produk wisata
a.Pengertian
villa
Villa
dikategorikan sebagai penginapan yang berbentuk rumah dan lokasinya jauh dari
keramaian sehingga sangat nyaman ditempati tamu yang ingin kehidupan tenang
tanpa harus bertemu banyak orang. Villa juga dibangun pada tempat yang masih
alami untuk menambah keindahan dan keasrian hunian. Harga sewa villacenderung cukup
mahal sesuai dengan fasilitas, lokasi dan jumlah kamar yang tersedia di dalam
villa.
b.Barang
Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah
suatu objek atau jasa yang memiliki nilai.
Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk
dapat memenuhi kebutuhan. Dalam makroekonomi dan akuntansi, suatu barang sering dilawankan
dengan suatu jasa.
Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik
(berwujud, tangible) yang
dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak
berwujud, intangible).
Istilah "komoditas" sering digunakan dalam mikroekonomi untuk membedakan barang dan jasa.
2. karakteristik produk wisata
Produk adalah sesuatu yang dihasilkan
melalui proses produksi. Sedangkan produk dari usaha pariwisata adalah segala
barang dan layanan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan sejak berangkat
meninggalkan tempat kediamannnya, sampai ia kembali ke tempat tinggalnya.
Sebagian besar produk usaha pariwisata adalah jasa atau layanan, sehingga
memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk yang dihasilkan oleh industri
yang menghasilkan barang.
Secara
garis besar karakteristik produk usaha pariwisata adalah:
1. Produk
wisata dalam arti luas yang bersifat intangible.
2. Tidak
dapat dipindahkan, oleh karena itu penjualannya tidak mungkin produk itu
sendiri dibawa dan ditunjukkan kepada konsumen, sebalinya pengunjung harus
datang langsung ke tempat dimana produk wisata dihasilkan. Dalam industri
barang biasa, hasil atau produknya dapat dipindahkan kemana barang itu
dibutuhkan atau diinginkan konsumen.
3. Proses
produksi dan konsumsi terjadi pada saat yang bersamaan. Oleh karena itu peranan
perantara tidak diperlukan. Satu-satunya perantara yang merupakan saluran (channel) dalam
penjualan jasa industri pariwisata
4. Tidak
dapat disimpan atau ditimbun untuk diakumulasikan seperti pada usaha yang
menghasilkan barang dimana penimbunan merupakan kebiasaan untuk meningkatkan
permintaan.
5. Hasil
atau produk industri pariwisata bersifat sangat subjektif, tidak mempunyai
standar baku yang objektif seperti halnya dengan industri barang lainnya yang
mempunyai ukuran panjang, lebar, tinggi dan ukuran lainnya. Dalam
industri pariwisata hanya menggunakan patokan bagus, jelek atau puas
tidaknya wisatawan yang diberikan pelayanan.
6. Permintaan
terhadap produk sangat tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
non ekonomis. Terjadinya kekacauan, peperangan, bencana alam akan menyebabkan
permintaan terhadap produk menhgalami penurunan yang signifikan. Akan tetapi,
bila masa liburan dengan musim yang normal dan penuh dengan daya tarik maka
akan meningkatkan permintaan.
7. Calon
konsumen tidak dapat mencoba atau mencicipi produk yang akan dibeli. Calon
wisatawan hanya dapat melihat dari internet, brosur, majalah, slide, TV atau
film yang dibuat khusus untuk itu.
8. Kualitas
produk sangat bergantung pada tenaga manusia yang tidak dapat digantikan dengan
mesin.
3.
Kebutuhan Pelanggan
Setiap pelanggan mengharapkan pelayanan yang baik. Pelanggan mempunyai hak akan informasi yang jujur dan benar tentang produk yang akan dibelinya, disamping itu pelanggan juga mengharapkan pelayanan purna jual (after sales service) atau pelayanan setelah penjualan, misalnya; ada garansi perawatan, apa bila barang rusak/cacat, boleh dikembalikan atau ditukar. Pelanggan juga mengharapkan kelayakan harga atas barang yang di belinya, juga mengharapkan potongan harga atas barang yang di belinya.
Pada dasarnya harapan pelanggan yang paling utama adalah kepuasan. Kepuasan pelanggan berarti memberikan kepada pelanggan apa yang disukainya. Pelayan harus memberikan apa yang pelanggan inginkan, kapan dan bagaimana cara pelanggan memperolehnya.
Cara yang bisa dilakukan untuk memenuhi harapanharapan pelanggan antara lain :
a) Menemukan kebutuhan pokok pelanggan
b) Mencari tahu apa sebenarnya yang menjadi harapan pelanggan, sehingga mereka mau kembali datang kepada perusahaan kita
c) Selalu memperhatikan apa yang menjadi harapan pelanggan, lakukan melebihi dari yang diharapkan, sehingga pelanggan merasa senang.
Cara diatas dilakukan agar pelanggan merasa puas, kepuasan pelanggan banyak ditentukan oleh kualitas pelayanan para petugas dilapangan. Jika pelayanan tidak sesuai dengan harapan pelanggan, maka pelanggan langsung menilai pelayanan yang diberikan mengecewakan. Oleh karena itu, tahapan-tahapan yang tiga di atas harus benar-benar diperhatikan oleh para petugas pelayanan dilapangan.
Artikel Terkait
Posting Komentar